Selasa, 16 Desember 2008

cerita sore


pada suatu sore yang cerah, saya terpaku melihat bayangan yang terbentuk di muka dinding, semakin lama dilihat semakin menarik karena bayangan tersebut bergerak seiring matahari yang berpindah tempat.. jepretan amatirku diatas hanya satu dari sekian banyak keajaiban alam terhadap lingkungan binaan yang biasa kita sebut dengan arsitektur. saya mencoba menangkap sebagian kecil yang dapat ditimbulkan oleh alam terhadap arsitektur, mencoba mengambil bagian yang kecil pada sebuah karya arsitektur..

kekerabatan antara arsitektur dengan alam semakin lama semakin terkikis dengan kebutuhan ruang yang semakin didominasi oleh egoisme sosok manusia dengan segala arogansi dan kedigdayaannya, mendambakan ruang hijau hampir dikategorikan sebagai mimpi atau cita2..

mencoba menapak tilas arsitektur dimasa lampau yang selalu merangkul kelembutan alam dengan bentuk dan keyakinan arsitekturnya masing2.. sering kita sebut dengan simbolisme arsitektur, tidak hanya perwujudan bentuk yang diambil dari intisari alam namun juga proporsi yang seimbang.. menurut saya alam merupakan pembentuk arsitektur, organ yang berjalan didalam arsitektur, layaknya organ dalam manusia, bukan sesuatu elemen yang sekedar dikolaborasikan atau sekedar dimasukkan kedalam arsitektur..

seorang dosen pernah bertanya pada segerombolan mahasiswa2 bau kencur (yang pastinya tidak ada yang bisa menjawabnya)...
"sudahkah kita mengenal atau menemukan jati diri arsitektur kita",
"seperti apa jati diri arsitektur bangsa ini yang disebut memiliki keberagaman suku, keyakinan, bahasa" (yang menurut saya juga merupakan pembentuk jati diri arsitektur indonesia). pertanyaan tersebutpun belum pernah saya temukan jawabannya.. apakah jati diri arsitektur itu hanya sebuah kata lain dari arsitektur yang bertanggung jawab terhadap lingkungannya, atau sekedar arsitektur yang kita yakini saja...

salahkah jika kadang saya berpikir bahwa keyakinanku terhadap jalan arsitekturku merupakan perwujudan bentuk jati diri arsitektur indonesiaKU.. egois, tapi memang begitu adanya.. idealisme ku layaknya sebuah bayangan pada dinding yang kulihat sore itu kadang terlihat jelas, kadang mengabur, dan terus berjalan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar